Selasa, 09 Februari 2010

Takabur

Takabur

Soal..
3. jelaskan pengertian takabur serta mencantumkan akibat sifat-sifat takabJur dan cara menjahui sifat takabur?

a.takabur
Alangkah cepatnya takabur menjalari para ulama dan ilmuan.karenanya Nabi muhammad SAW bersabda,"celaka ilmu ialah kesombongan!". baru saja sorang berilmu memantapkan kejayaan ilmunya,segeralah terasa dalam dirinya keindahan ilmu dan kelebihannya lalu dirinya dianggapnya penting dan orang lain di pandangnya remeh,bagaikan memandang hewan ternak saja.mereka di anggapnya bodoh-bodoh dan di tungguhnya untuk memberi salam.bila orang-orang telah dulu memberi salam kepadanya dan di balasnya dengan muka manis,maupun orang-orang bangkit berdiri menghormatinya atau di penuhi undangan orang,maka ia menganggap dirinya telah berbudi kepada orang itu dan haruslah yang bersangkutan berterimakasih kepadanya,serta meyakini bahwa dialah orang yang paling mulia,yang telah sudi berbuat terhadap mereka hal-hal yang semestinya tak dapat mereka harapkan dari orang-orang sepertri dia.
Orang yang begini mutunya lebih tepat dinamakan orang jahil dan di katakan seorang'alim,karena ilmu yang hakiki ialah ilmu yang dengannya kita dapat tahu diri dan mengenal tuhan,tahu bahaya besar di akhir hayat(Al Khatimah)dan tahu bahwa ilmu pulalah nantinya yang akan menjadi alasan Allah untuk pemukul para ulama dan tahu pula besar resikonya ilmu di hari nanti,maka ilmu yang begini akan menambah rasa cemas,rasa khusyuk khidmat dan berendah diri dan menyebabkan kita untuk menganggap semua orang lebih baik dari kita,mengingat kuatnya alasan Allah untuk memukul kita karena kita berlimu,tapi begini alpa dalam mengisi wajib syukur kepada Allah pemberi karunia itu.ilmu adalah sarana terpenting untuk di takaburkan.dari itu Allah menitahkan kepada Nabi Muhammad SAW;
Artinya:"Rendahkanlah sayapmu terhadap pengikut mu orang-orang yang beriman!".(Q.S.Asy syu'ara:215)
Amat payahlah seoarng berilmu untuk tidak menganggap dirinya bermartabat dibanding dengan seorang kosong ilmu,karena syariat agama banyak sekali memujikan kelebihan ilmu.ia takkan sanggup menolak perdayaan untuk bertakabur,kecuali denagn memahamkan hal ini:

Sifat-sifat menjauhi takabur
Pertama , tawadhu dan tidak ujub. Karena Nabi mengatakan: “Sesungguhnya ujub itu akan memakan hasanah (kebaikan) sebagaimana api melalap kayu bakar.” Seorang ulama juga berujar: “Barangsiapa yang takabur dan merasa tinggi dengan ilmunya, Allah akan merendahkannya, dan barangsiapa yang tawadhu' (rendah hati) dengan ilmunya, Allah akan mengangkatnya.
”Kedua , mengamalkan ilmu. Dalam hal ini, Ali bin Abu Thalib mengingatkan: “Orang-orang tidak mau mencari ilmu tidak lain karena mereka melihat sedikitnya orang yang berilmu mengambil manfaat dari ilmunya.” Seorang ulama juga berucap: “Buah dari ilmu adalah pengamalan, sedang buah amal ialah balasan/pahala.
”Ketiga , tidak pelit dengan ilmu. Orang yang berilmu harus mengajarkan ilmunya kepada yang lain, karena pelit dengan ilmu adalah tercela dan suatu kezaliman. Sebuah ujaran hikmah menyebutkan: “Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, maka ia seolah-olah bodoh tentangnya.
”Keempat , bersifat mendidik dan lemah lembut. Seorang yang berilmu harus selalu memberi nasihat dan bimbingan dengan lemah lembut, memberikan kemudahan-kemudahan kepada muridnya dan memotivasinya untuk giat belajar. Perbuatan ini mendatangkan pahala besar baginya. (Makmun Nawawi).

Sholat sunah

Sholat sunah

Soal..

2. Tuliskan perbedaan sholat Sunah (sendiri) dan sholat Munfarik dengan menyamgkut sertakan contoh dan dalil yang terkait ?

Shalat sunah yaitu shalat yang hukum pelaksanaannya sunah (dianjurkan). Apabila dilaksanakan Allah memberikan pahala dan keutamaan khusus melebihi orang Islam yang tidak melaksanakan shalat sunah.
Di antara jenis shalat sunah terdapat shalat sunah yang dapat dilaksanakan secara berjamaah, munfarid, dan ada yang dilaksanakan berjamaah maupun munfarid.

SHALAT SUNAH MUNFARID
1. Shalat Tahiyatul Masjid
Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid
Secara bahasa tahiyatul masjid berarti menghormati masjid. Sedangkan shalat tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesaat setelah kita memasuki masjid.
Hukumnya
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW : Artinya :“Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda : apabila salah seorang di antara kamu masuk ke masjid maka janganlah duduk sebelum shalat (tahiyat masjid) dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan shalat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut :
• Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
• Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
• Waktunya setiap saat memasuki masjid, baik untuk melaksanakan shalat fardu maupun ketika akan beri’tikaf.

sejarah tradisi islam nusantara

sejarah tradisi islam nusantara..

Soal..
1. jelaskan sejarah tradisi islam Nusantara dari awal masuk islam hingga saat ini ?

Proses Berkembangnya Islam Di Indonesia

noqtahcalligraphy.indonetwork.co.id
a.Seni Rupa
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan.
Seni ukir reliefberupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme.
Sinkretisme adalah perpaduan 2 jenis seni logam.
b.Aksara dan Seni Sastra
Bahasa dan huruf Arab.
Seni-seni sastra berikut
Hikayat : dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah
Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton
Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf
Primbon adalah hasil sastra yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.
c.Sistem Pemerintahan
Kerajaan-kerajaan Hindu Budha digantikan kerajaan-kerajaan Islam.
Rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali
Jika rajanya meninggal tidak lagi dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.
Sistem Kalender
Munculnya kalender Jawa yang dibuat Sultan Agung menggantikan kalender Saka.
d.Seni Bangunan/Arsitektur
Terutama mempengaruhi bangunan masjid, makam, istana.
Masjid-masjid memiliki ciri-ciri khusus, antara lain:
Atapnya berbentuk tumpang
Tidak dilengkapi dengan menara
Bedug dan kentongan yang merupakan budaya asli Indonesia.
Letak masjid biasanya dekat dengan istana
Beberapa jenis masjid di Indonesia :
masjid jami
masjid madrasah
masjid makam
masjid tentara dan madrasah.
Bangunan-bangunan lain yang muncul : istana- istana/kraton, bangunan benteng penahanan, dan makam-makam.
1.Rumah Gadang
Gaya seni bina, pembinaan, hiasan bahagian dalam dan luar, dan fungsi rumah mencerminkan kebudayaan dan nilai Minangkabau.
2.Rumah Banjar
Mulai sebelum tahun 1871 sampai tahun 1935. Bangunan Rumah Adat Banjar diperkirakan telah ada sejak abad ke-16, yaitu ketika daerah Banjar di bawah kekuasaan Pangeran Samudera yang kemudian memeluk agama Islam
Sebagai Contoh salah satu bentuk akulturasi yang bisa kita temui dalam saluran Kesenian, Sistem Pemerintahan, Sistem Penanggalan, dan Teknologi.

Senin, 07 Desember 2009

Persiapan ujian semester 1/agamaislam/Pai2009-2010/pakgunawan

Persiapan ujian semester 1/agamaislam/Pai2009-2010/pakgunawan

1.Tuliskan 5 gejala alam yang menandai adanya ilmu
2.Apa yang kamu ketahui tantang ; a.pahala b.surga c.neraka d.malaikat e.Alam kubur 3.Sebutkan gejala-gejala yang nyata di alam ini tentang terjadinya kiamat
4.sebutkan hukum Allah yang terdapat dalam Al-quran
5.Carilah suatu dalil yang menjelaskan bahwa Al-quran sebagai Kalam Allah dan ilmu Allah 6.Carilah tafsiran atau penjelasan secara menyeluruh (bukan terjemahan Al-quran ) tentang surah At-tin

Jawabanya:1. 1. Secara umum, filsafat dapat dirumuskan sebagai: upaya untuk mempelajari dan mengungkapkan pengembaraan manusia di dunianya menuju akhirat secara mendasar. Jadi, memakai peristilahan Abad Pertengahan, manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat adalah objek material (apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan/materi). Sedangkan, objek formal filsafat (cara pendekatan pada suatu objek material yang sedemikian khas sehingga mencirikan, atau mengkhususkan bidang kegiatan bersangkutan, entah itu pengetahuan, agama ataupun kesenian dan sebagainya) adalah upaya mendalami dan mencapai the first causes, ataupun the last causes, atau sebab terdalam dari objek materialnya. Singkatnya, filsafat merupakan upaya dimana objek materialnya (manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat) dipelajari menurut the first causes. Berdasarkan rumusan ini, ada tiga kata kunci objek kajian filsafat: manusia, dunia, akhirat. Meskipun ketiga kajian ini dapat dibedakan sebagai satu bidang kajian khusus (manusia: filsafat manusia, dunia: filsafat alam, akhirat: filsafat ketuhanan), namun ketiganya tidak dapat dipisahkan.Di dan MenujuSelanjutnya, istilah di dan menuju menunjukkan dinamika keterarahan yang diharapkan terwujud dengan baik. Inilah bidang filsafat etika yang menyoroti tingkah laku manusia agar dapat hidup dan berperilaku dengan baik. Lalu, sorotan dan kajian atas manusia, alam, ketuhanan dan patokan-patokan etis itu harus terjadi dengan benar. Maksudnya, menurut kenyataan yang disadari dengan tepat. Inilah bidang kajian filsafat pengetahuan yang bertugas menyoroti gejala pengetahuan manusia berdasarkan sudut the first causes. Pokok bahasannya meliputi: apakah suatu pengetahuan itu benar, tetap, dan terpecaya, tidak berubah atau malah berubah-rubah terus, bergerak dan berkembang; dan jika berkembang, kemanakah arah perkembangannya.Jadi, gejala pengetahuan merupakan objek material filsafat pengetahuan. Filsafat pengetahuan dapat dibagi: filsafat pengetahuan secara umum (mengkaji hal-hal umum di atas) dan filsafat ilmu pengetahuan (mengkaji gejala ilmu-ilmu pengetahuan sebagai bidang pengetahuan khas menurut the final causes). Ilmu pengetahuan sendiri dimengerti sebagai pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggungjawabkan secara teoritis.Gejala Pengetahuan“Segala manusia ingin mengetahui” tutur Aristoteles dalam Metaphysica. Pengetahuan berlangsung dalam dua bentuk dasar. Pertama, Pengetahuan demi pengetahuan; mengetahui demi mengetahui an sich dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia. Kedua, pengetahuan untuk digunakan dan diterapkan, seperti untuk melindungi, mempermudah pekerjaan, meningkatkan kesehatan dll. Dalam dua bentuk dasarnya itu, pengetahuan mustahil dibedakan secara tegas si pengenal (subjek) dan yang dikenal (objek). Yang satu tidak tidak pernah ada tanpa yang lain. Keduanya merupakan kesatuan asasi. Kedua hal tersebut adalah dua unsur dari gejala yang sama.IntensionalitasKutipan dari Aristoteles di atas menunjukkan ada keterarahan untuk mengetahui dan mengenal. Rasa ingin tahu dan mengenal itu berlangsung sepanjang hayat manusia. Karenanya, pengetahuan bersifat sementara dan terbuka sebab manusia terus-menerus melakukan pencarian kognitif. Tidak salah jika, salahsatu ciri khas pengetahuan adalah bertanya sambil mencari, yang merupakan sintesis tiada henti antara “sudah tahu” dan “belum tahu”. Keterarahan dan intensionalitas yang terus-menerus bertanya itu dalam suatu hubungan timbal-balik antara manusia dengan dunianya. Keduanya ingin mengenal dan ingin dikenal, saling mengenalkan diri, agar saling memperkaya dan memperkembangkannya.Manusia adalah kesatuan jiwa raga dalam hubungan timbal balik dengan dunia dan sesamanya. Ada unsur jasmani yang membuat manusia sama dengan dunia di luar dirinya, dan ada unsur jiwa (jiwa/ soul, anima, psuche) yang membuat manusia mengatasi dunia di sekitar dirinya. Jiwa ini bersifat ruhani. Karenanya, kerap disebut jiwa-ruhani (spiritual soul, anima spiritualis). Faktor inilah yang memungkinkan transendensi pengetahuan manusia, dibandingkan dengan pengetahuan bukan manusia. Oleh sebab itu, semua tindakan manusia menampakkan kesatuan jiwa raga tersebut, termasuk tindak mengenal dan mengetahui.Pengenalan manusia tampak pada pengetahuan indrawi, yang memiliki kemiripan dengan pengetahuan indrawi hewan juga. Pengalaman dan pengenalan manusia bersifat konkret, terikat pada tempat dan waktu tertentu (hic et nunc). Namun, berkat ingatan dan perbandingannya manusia mampu melepaskan “sang kini dan di sini” pengalamannya, yakni menarik (to abstract, abstrahere) sesuatu yang umum dari pengetahuan konkret yang mendahuluinya. Itulah abstraksi yang menghasilkan pengetahuan abstrak. Yang “kini dan di sini” disebut partikular, dan yang “umum” diberi nama universal (berlaku umum). Jadi, pengetahuan manusia sebagai kesatuan jiwa-raga terjadi dalam bentuk abstraksi, pengetahuan manusia—sebagai gejala yang menyeluruh—bersifat abstrak.Bahasa: Sosialitas dan Historisitas PengetahuanPengenalan dan pengetahuan umum itu menjelma dalam bahasa yang serentak bersifat jasmani dan rohani. Yang konkret dengan yang abstrak, yang partikular dengan yang universal, bersatu-padu dalam bahasa. Pengetahuan manusia termanisfestasi dalam, sesama manusia. Karenanya, bahasa merupakan tempat terjadinya pengetahuan yang menunjukkan sosialitas sebagai salah satu unsur khas tindakan pengetahuan. Historisitas pun ditunjukkan karena gejala bahasa diwarnai oleh sejarah. Singkatnya, pengetahuan manusia memiliki ciri sosial dan historis, yang terjadi dalam tradisi. Pengetahuan manusia meneruskan serta memperbaharui dirinya tanpa bisa lepas dari masa lampaunya.Gejala Ilmu Pengetahuan“Gejala kesadaran akan pengetahuan” terdapat pada tindakan pengetahuan secara tersirat, yang jika ditersuratkan, maka terjadi refleksi. Berkat refleksi, pengetahuan yang semula langsung dan spontan, kehilangan kelangsungan dan spontanitasnya, namun serentak pengetahuan itu cocok untuk diatur secara sistematis sehingga isinya bisa dipertanggungjawabkan.Pada dasarnya, pembentukan ilmu pengetahuan didasarkan pada pengetahuan yang sudah ada, yang dikumpulkan lalu diatur dan disusun. Proses ini menjadi jelas dalam upaya setiap ilmu untuk menyusun sebuah model. Model yang dimaksud adalah penghadiran kembali yang padat dan ringkas dari apa yang sudah dikumpulkan dalam pengetahuan umum maupun ilmiah.Ada dua model. Pertama, manusia semakin mau mendekati apa yang merupakan objek pengetahuan ilmiah ataupun mau menarik objek itu padanya. Agar berhasil, ilmuwan membuat model lahir dan nyata. Model itu sangat memperkecil ukuran kenyataan tertentu, dan kerap kali memperbesar ukuran kenyataan tertentu lain, yang adanya diandaikan. Yang diharapkan adalah suatu pengertian berdasarkan pemandangan model yang berbentuk gambar. Penyederhanaan ini merupakan suatu abtraksi, tetapi objek yang dipelajari itu tampak semakin masuk akal. Model ini mewakili kelompok ilmu empiris (empirical: meraba-raba) atau aposteriori (post: “sesudah”, karena semua ungkapan ilmu-ilmu tersebut baru terjadi sesudah pengamatan) yang mementingkan pengamatan dan penelitian. Hasil pengamatan dirangkum dalam model. Model ini dapat dilacak akarnya pada pemikiran AristotelesKedua, Manusia semakin mau mengerti apa yang merupakan objek pengetahuan ilmiah, seolah-olah hendak memasuki susunan objek yang sedang dipelajari itu sedalam-dalamnya. Diharapkan akan didapat pengertian “dari dalam”. Pengertian “dari dalam” itu biasanya terjadi dalam ilmu-ilmu yang suka memakai rumus-rumus matematis sebagai modelnya. Model itu disebut model abstrak. Model ini mewakili kelompok ilmu yang seakan-akan ingin segera menagkap susunan keniscayaan (structure of necessity) yang mendasari segala kenyataan secara apriori (prius: “sebelum”, karena ilmu-ilmu ini ingin menentukan apa yang mendahului adanya segala kenyataan). Akar pemikiran model ini adalah Plato.
2. a. Pahala adalah merupakan pencatatan dari segala sesuatu yang kita lakukan yang sesuai dengan perintah-Nya dan apa yang kita jauhi dari segala larangan-Nya.b. Surga atau kadang dibaca sorga adalah sebuah tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai lokasi berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.c. Neraka merupakan tempat terburuk di hari akhir nanti... ga akan ada makhluk yang ingin masuk kesana, tetapi neraka akan tetap ada, karena itu merupakan konsekuesi kita jika kita melakukan apa yang di larang-Nya.d. Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. e. Alam Barzakh adalah Alam Kubur merupakan alam setelah alam hidup kita. tempat dimana kita menunggu hari akhir nanti.
3 At Takwir adalah nama surat ke 81 dalam Al Qur’an. Beberapa ayat padabagian awal surat ini menceritakan keadaan hari kiamat, suatu ceritayang sangat gamblang. Begitu gamblangnya pemaparan tentang kiamat padasurat ini sehingga dalam hadits disebutkan:“Barangsiapa senang untuk melihat hari kiamat sejelas melihat denganmata kepala sendiri, maka bacalah “Idzassyamsu kuwwirot” dan“Idzassamaaun fathorot” dan “Idzassamaaunsyaqqo t”.”(HR. Ahmad dan At Tirmidzi).Dalam surat ini, hari kiamat dilukiskan sebagai hari yang teramatberat. Banyak peristiwa-peristiwa besar yang terjadi saat itu. AllahSWT menjelaskan kepada kita agar kita melakukan antisipasi denganberamal sebaik-baiknya agar kita selamat di hari yang dahsyat itu.Nama surat ini diambil dari kata kuwwirot yang terdapat pada ayatpertama. Kuwwirot berasal dari kata dasar (fi’il madhi) kawaro (telahmenggulung). Sedang Kuwwirot artinya adalah digulung. Ayat ituselengkapnya berbunyi:“Idzas syamsu kuwwirot.” (Ayat: 1)“Ketika matahari digulung.” (Ayat: 1)Kalimat “digulung” mempunyai arti yang bias. Sebagaimana layaknyasebuah karpet, kita bisa manfaatkan untuk sekedar tiduran diatasnya,duduk-duduk bahkan berbagai kegiatan bisa kita lakukan manakala karpetitu terbentang. Ketika karpet itu digulung, sudah tidak berfungsiapa-apa lagi. “Digulung” hanya sebuah istilah untuk sesuatu yang sudahtidak berfungsi lagi selayaknya. Begitupun dengan matahari yang telahdigulung, artinya matahari itu sudah tidak menjalankan fungsinya lagi,menyinari bumi.Dalam “Tafsir Al Qu’an Al Adzim” karya Ibnu Katsir atau yang lebihpopuler disebut “Tafsir Ibnu Katsir”, Ibnu Abbas mengatakan: “Kuwwirotartinya digelapkan.” Dari arti ini sudah jelas, bahwa pada saat kiamatterjadi, matahari sudah tidak lagi menerangi bumi.Fenomena ini terjadi beberapa hari sebelum terjadi kiamat. Ubay IbnuKa’ab mengatakan, bahwa enam hari sebelum kiamat terjadi, saatorang-orang sedang hilir-mudik di pasar, mendadak sontak sinarmatahari menjadi hilang. Dalam kegelapan itu mereka melihatbintang-bintang berguguran tak karuan arah….(”Tafsir Ibnu Katsir”).Terjadinya kiamat ditandai dengan peristiwa bertumbukannya bumi denganplanet atau benda-benda langit yang dalam bahasa Arabnya adalah annujuum. Sebagaimana diterangkan dalam ayat berikutnya:“Wa idzan nujuumun kadarot.” (Ayat: 2)“Dan ketika bintang-bintang berjatuhan.” (ayat: 2).Kalau kita rajin membuka website NASA ada informasi menarik berkenaandengan masa depan bumi. Tentu saja kita tidak bisa mengartikan bahwakejadian yang diterangkan oleh NASA ini adalah kiamat sebagaimana yangditerangkan dalam Al Qur’an. Karena hanya Allah yang Maha Tahu kapankiamat terjadi. Namun setidak-tidaknya penjelasan dari NASA ini akanmempertebal keyakinan kita terhadap konsep “hari kiamat” bahwa bumiakan mengalami masa kehancuran. Dan gejala-gejala yang akan timbuldalam kejadian ini sama seperti yang dilukiskan oleh Rasulullah SAWsebagai tanda-tanda kiamat, misalnya: matahari terbit dari arah barat,banyak gempa bumi, meningkatnya aktivitas gunung berapi dansebagainya.Pada tahun 2003 lalu telah terdeteksi ada sebuah planet dari luartatasurya kita yang ditarik oleh grafitasi matahari ke dalam tatasuryakita sehingga masuk dalam orbit planet-planet dalam keadaan berbalikarah. Diperkirakan planet itu akan masuk dalam tatasurya pada tahun2053, dan pada suatu saat nanti akan bertabrakan dengan bumi. Planetitu diidentifikasikan sebagai Planet X atau Nibiru.Planet itu sedemikian besarnya sehingga dikatagorikan sebagai planethumongous (yang tidak terkira besarnya) karena planet itu memilkimassa 100 kali massa bumi dan memiliki medan magnet yang sangatdahsyat sehingga berpengaruh besar terhadap planet-planet dalamtatasurya kita yang akibatnya bencana dahsyat akan terjadi ketikaPlanet X melintas tatasurya, tidak terkecuali di bumi. Planet-planetakan berubah arah putarannya. Gempa bumi terkuat dalam sejarah manusiamodern juga akan terjadi di seluruh dunia, setelah inti bumi berhentibergerak untuk sejajar dengan medan magnet Planet X, kekuatanjangkauan gempa lebih besar dari 9 Skala Richter. Gunung es diAntartika membelah dan mencair, menimbulkan gelombang pasang yangdahsyat, membawa hanyut apa saja yang disapunya.Itulah pendapat para ilmuwan NASA, bahwa alam semesta akan mengalamikehancuran. Sekurang-kurangnya informasi ini menjelaskan kepada kita,bahwa secara ilmiah, kiamat yang merupakan kehancuran alam semestasebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT itu benar-benar akanterjadi.Pada ayat berikutnya:“Waidzal jibaalu suyyirot.” (ayat: 3).“Dan ketika gunung-gunung dihancurkan. ” (Ayat: 3).Dari peristiwa “tabrakan” itu menimbulkan gejala alam yang sangatdahsyat, gunung-gunung hancur menjadi debu yang berterbangan layaknyakapas yang di tiup dan luruh, rata dengan bumi. Gempa hebat terjadi dimana-mana:“Ketika bumi digoncang dengan goncangannya (yang dahsyat).” (QS. AlZalzalah: 1).Datangnya peristiwa ini sangat cepat, bahkan lebih cepat dari kejapanmata. Dijelaskan dalam hadits, saat itu ada orang yang sedangbertransaksi barang. Sebelum barang itu sempat diterima, kiamat sudahterjadi. Ada orang akan menyuapkan makanannya. Sebelum makanan sampaike mulutnya, kiamat sudah terjadi.Hari itu situasinya betul-betul mencekam, setiap orang dirundungkepanikan luar biasa, sehingga mereka tidak peduli lagi terhadap orangdi sekitarnya; anak lari dari orang tuanya, dari istrinya, dan laridari kerabatnya yang lain.“Dan apabila datang suara yang memekakkan telinga (tiupan sangkakalakedua). Pada hari seseorang lari dari saudaranya, dan (lari dari)ibunya dan bapaknya, dan (lari dari) istrinya dan anaknya. Setiaporang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. ”(QS. ‘Abasa: 33-37).Dijelaskan lagi dalam ayat berikut ini:“Waidzal ‘isyaaru ‘utthilat.” (Ayat: 4).“Dan apabila unta-unta bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) .” (Ayat: 4).Ayat ini melukiskan suasana gugup dan panik pada hari kiamat. Untabunting memerlukan pemeliharaan yang manja dari pemiliknya. Karenadiharapkan pada anaknya yang akan lahir. Unta bunting mengandungtambahan kekayaan. Bila kiamat telah datang orang tidak peduli lagikepada unta bunting yang selama ini dipelihara dengan baik itu.Gambaran kecil dapat kita lihat pada masyarakat yang sedang dilandaperang, banyak orang yang mengungsi meninggalkan kambingnya, ternaknyayang telah dipelihara dengan baik karena lari untuk memeliharanyawanya dengan sebungkus pakaian saja. Begitulah suasana di harikiamat nanti, banyak peristiwa dahsyat yang terjadi saat itu. Setiaporang dilanda kepanikan luar biasa. Mereka berusaha menyelamatkanjiwanya dan tidak peduli lagi dengan harta kesayangannya.“Waidzal wuhuusyu husyirot.” (Ayat: 5)“Dan apabila binatang liar dikumpulkan. ” (Ayat:5)Manusia dengan segala rasnya. Begitu pun jin dengan segala jenisnya.Bahkan binatang dengan segala jenisnya berkumpul di suatu padangbernama Mahsyar untuk mengahadapi hari pengadilan. Manusia, jin danbinatang semua akan menjalani pengadilan. Mereka akan saling membalas.Ada manusia yang tertahan masuk syurga lantaran ada sangkutan masalahdengan binatang. Bukankah Rasulullah SAW pernah menjelaskan, adaseorang wanita masuk ke dalam neraka karena menterlantarkan seekorkucing yang dia pelihara. Begitu pun ada seorang pelacur masuk kesyurga lantaran memberi minum seekor anjing kehausan.Binatang dengan binatang pun saling membalas. Binatang yang sewaktu didunia pernah mematuk “kawannya”, pada hari itu dilakukan pembalasan.Binatang yang dipatuk diberi kesempatan untuk membalas mematuk kepada“kawannya”. Hanya saja yang membedakan antara golongan jin dan manusiadengan binatang adalah, binatang akan berakhir menjadi tanah. Artinya,setelah mereka saling membalas lalu mereka menjadi tanah. Tidakdemikian dengan jin dan manusia. Mereka harus melanjutkan “perjalan”menuju ke syurga atau neraka. Inilah yang membuat jin dan manusiamengangankan seperti binatang, menjadi tanah tanpa harus melanjutkan“perjalanan” ke neraka yang abadi. Sebagaimana firman Allah:“…Dan berkatalah orang kafir: “Duhai harapanku, sekiranya aku menjadi tanah.”(QS. An Naba’: 40)“Waidzal bihaaru fujjirot.” (Ayat: 6).“Dan apabila lautan dipanaskan.” (Ayat: 6).Tabrakan besar telah terjadi. Gunung-gunung hancur, Bumi mengeluarkanisi perutnya:“Dan Bumi mengeluarkan isinya.” (QS. Az zalzalah: 2).Akibatnya lahar menerjang kemana-mana, membakar apa saja yangdilaluinya. Laut pun menggelagak, mendidih yang sangat panas karenaditerjang lahar.“Waidzannufuusu zuwwijat.” (Ayat: 7).“Dan apabila jiwa-jiwa dipasangkan (kembali).” (Ayat: 7).Ketika terompet pertama dibunyikan oleh Malaikat Isrofil akanmematikan semua sisa-sisa yang masih hidup. Tidak saja dari golonganjin dan manusia; binatang, tumbuh-tumbuhan bahkan malaikat pun mati.Nufuus, artinya: jiwa-jiwa, jama’ dari nafs artinya jiwa. Ketikaseseorang telah mati, berarti jiwanya telah binasa, karena antara ruhdan jasmaninya telah terpisah. Jasmani seseorang yang telah mati akanhancur dimakan tanah. Sedangkan ruh-ruh mereka tersimpan dalam alambarzakh, alam yang memisahkan antara alam dunia dan alam akhirat. Disitulah para ruh mendapatkan apa yang telah mereka perbuat semasahidup di dunia. Ada yang mendapatkan “nam sholihan kanaumatil ‘arusy!”(tidurlah yang nyenyak bagaikan tidurnya temanten baru). Dan ada yangmendapatkan ‘adzabil qobr (siksa kubur), karena dosa-dosanya ketikahidup di dunia. Kecuali ruh para syuhada’, mereka tidak ditempatkan dialam barzakh melainkan di sidratul muntaha, sebuah pohon yang sangatbesar dengan buah-buahnya yang sangat lezat. Ruh-ruh para syuhada’bagaikan burung-burung yang berterbangan dengan riangnya kian kemarimenunggu datangnya terompet kedua di mana ruh-ruh mereka akandipertemukan kembali dengan jasmani mereka yang telah dipendam dibalik bumi.Berbicara soal Ruh, ada saja orang yang menghubungkan dengan tahayul,bahwa orang mati dengan cara tertentu ruh mereka akan bergentayangankarena tidak diterima di sisi Tuhan. Misalnya orang wanita meninggaldunia karena melahirkan akan menjadi “kuntilanak” . Bayi yang meninggaldunia akan menjadi “tuyul” dan masih banyak lagikepercayaan- kepercayaan yang lain. Sungguh ini anggapan yangsamasekali tidak berdasarkan dalil. Karena ruh orang yang meninggaldunia, dengan cara apapun mereka meninggal, mereka akan berada dalamalam barzakh. Kecuali para syuhada’ –di antaranya wanita yangmeninggal dunia ketika melahirkan– mereka akan berada di Sidratulmuntaha. Sesungguhnya apa yang mereka lihat sebagai “ruh” itu hanyajelmaan dari jin-jin yang diberi nama Qorin. Sejak manusia lahirmereka sudah diberi teman dari golongan jin. Jin Qorin ini senantiasamemberi pengaruh jelek kepada “empunya”. Karena begitu lama diamengikuti temannya itu, maka dia hafal betul kebiasaan sehari-hariempunya. Dan dia pun mampu menirukan bentuk fisik empunya. Kalau adaorang meninggal dunia dengan cara tertentu kemudian ada wujud-wujudtertentu yang menyerupai dia, sesungguhnya itu bukanlah ruh atau arwahsi mati, tetapi itu adalah Qorin yang karakternya memang jelek,sebagaimana firman Allah:” Barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhan Yang Maha Pemurah(Allah), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitanitulah yang menjadi qorin (teman) yang selalu menyertainya. ” (QS. AzZukhruf: 36).“…Barangsiapa yang mengambil syaitan itu sebagai qorin, maka syaitanitu adalah teman yang seburuk-buruknya. ” (QS. An Nisa’: 38).Sedang ruh si mati itu sendiri berada di alam barzakh menunggudipertemukan kembali dengan jasmaninya apabila terompet kedua ditiupoleh Malaikat Israfil.Ketika ruh telah dipertemukan kembali dengan jasad mereka yang telahhancur menjadi tulang belulang mereka lalu bangkit dari kuburnyamasing-masing dengan wujud seperti semula, ketika mereka hidup didunia. Saat itu bencana dahsyat tengah terjadi; gempa bumi besarmerata di mana-mana, gunung-gunung hancur dan lautan mendidih, merekapun berada dalam kepanikan dan kebingngan teramat sangat.“Dan manusia pun berkata: ” Apakah yang (tengah terjadi) di Bumi?”(QS. Az Zalzalah: 4).Mereka digiring oleh api dari tempat mereka dibangkitkan menuju satutempat yang disebut Mahsyar. Di si situlah mereka dikumpulkan untukmenunggu diadili yang disebut hisab. Disebut hisab, karena ketika itusetiap orang akan dikoreksi amal dan dosanya yang telah diperbuatselama di dunia. Dan mereka kemudian ditentukan tempatnya ke syurgaatau ke neraka. Segala perbuatan manusia akan diungkap kembalitermasuk dosa mereka yang telah membunuh anak sendiri, sepertikebiasaan bangsa Arab jahiliyah, mengubur hidup-hidup anakperempuannya.“Waidzal mau’uudatu suilat.” (Ayat: 8).“Dan apabila anak perempuan yang dikubur (hidup-hidup) ditanya.” (Ayat: 8).Di zaman jahiliyah orang Arab suka mengubur anak perempuannyahidup-hidup, karena merasa malu memperoleh anak perempuan. Maka dihari kiamat kelak mereka akan diperiksa:“Biayyi dzambin qutilat.” (Ayat: 9).“Sebab dosa apakah gerangan mereka dibunuh?” (Ayat: 9).Mereka akan ditanya, apa sebabnya ayah mereka sampai hati menguburkanmereka ke balik bumi dalam keadaan hidup-hidup. Tentu saja merekamenjadi saksi belaka dari kesalahan perbuatan ayahnya.Menurut As Syihab, maka pertanyaan dihadapkan kepada yang teraniaya,yaitu anak perempuan yang dikubur hidup-hidup itu sendiri, dihadapanorang yang menganiayanya dan menguburkannya itu supaya lebih terasaberat dan besarnya dosa yang telah diperbuatnya. Akan terasasendirilah kepadanya bahwa bukanlah anak yang ditanya itu yang akandapat menjawab pertanyaan itu karena bukan dia yang bersalah,melainkan dirinya sebagai pembunuhlah yang mesti dihukum berat.Menurut As Syihab cara seperti ini disebut istidraj, yaitu membawabicara kepada suatu suasana yang si bersalah merasakan sendirikesalahannya, dengan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu kepada yangtidak bersalah.Menurut As Suyuthi: “Ayat-ayat ini menggambarkan betapa berat dosanyamengubur anak perempuannya hidup-hidup itu.”Untuk perkara mengubur anak perempuan hidup-hidup, banyak sahabatRasulullah SAW yang pernah melakukan perbuatan sadis ini semasa merekamasih jahiliyah kemudian mereka menyesali perbuatannya setelahmendapat hidayah, Islam. Sebagaimana diriwayatka oleh Ad Darimy dalammusnadnya, ada seorang laki-alaki yang menyatakan kepedihannya kepadaRasulullah SAW ketika mengenang perbuatannya pada masa jahiliyah. Diaberkata: “Ya Rasulullah, di zaman jahiliyah kami menyembah berhala dantega membunuh anak kami. Aku sendiri mempunyai seorang anak perempuan.Setelah dia mulai gadis kecil, dia periang dan lucu, suka sekali bilakupanggil. Suatu hari dia kupanggil dia pun datang. Aku bawa dia, diapun menurut. Lalu aku bawa kepada sebuah sumur tua kepunyaan kaum kamiyang letaknya tidak begitu jauh dari kediaman kami. Lalu aku bawa diake pinggir sumur itu untuk melihat ke dalamnya. Setelah kepalanyaterjulur ke dalam, terus aku angkat kedua kakinya, aku lempar dia kedalam. Ketika dia akan aku tinggalkan masih kedengaran diamemanggil-manggil: “Ayah, Ayah!” Mendengar ceriteranya itu dengantidak disadari berlinanglah air mata Rasulullah SAW. Lalu berkatalahsalah seorang yang duduk duduk dalam majelis itu: “Sudahlah! Engkautelah membuat Rasulullah bersedih.” Lalu Rasulullah SAW bersabda:“Biarkanlah dia! Dia menceritakan hal itu ialah karena tekananbatinnya yang mendalam.” Lalu bersabda pula Rasulullah kepada orangitu: “Lanjutkan ceriteramu itu.” Maka orang itu pun melanjutkanceriteranya kembali dan Rasulullah pun kembali pula dengan tidakdisadari menitikkan air mata yang lebih banyak lagi dari yang tadi.Dan orang itu pun tampak sekali kesedihannya ketika dia berceriteradan tampak pula pada wajahnya penyesalan yang tak terperikan.” MakaRasulullah bersabda: “Allah telah mengampuni dosa-dosa zaman jahiliyahitu dengan masukmu ke dalam Islam. Perbanyaklah amal yang baik, semogadosa-dosamu diampuni.” Orang lain pula datang kepada Rasulullah SAWmengeluhkan dosa yang serupa itu di zaman jahiliyah. Rasulullah SAWmenyuruhnya memerdekakan budak, karena orang itu kaya.”Begitulah gambaran kebiadaban orang-orang Arab jahiliyah sertaberatnya beban dosa yang akan mereka tanggung di akhirat akibatperbuatannya itu. Sedangkan anak yang menjadi korban itu sendiriberada di syurga.“Nabi SAW bersabda: “Nabi di syurga, orang yang mati syahid di syurga,orang yang dilahirkan (dalam Islam) di syurga, anak perempuan yangdikubur hidup-hidup di syurga.” (HR. Ahmad).
4. 1. JinayatJInayat adalah segala macam dan jenis peraturan yang berhubungan dengan tindak kriminal / kriminalitas dalam kehidupan keseharian manusia seperti mencuri, memfitnah, berzina, membunuh, dan lain sebagainya.2. Muamalat / Mu'amalatMu'amalat adalah hukum yang berisi peraturan perdata dalam masyarakat yakni syarikat, jual beli, pinjam meminjam, qiradh, ijarah, dan lain-lain.3. MunakahatMunakahat adalah peraturan-peraturan yang mengatur masalah pernikahan /nikah / perkawinan / kawin seperti mas kawin, talak / thalaq / perceraian, rujuk, muhrim, dan lain sebagainya.4. FaraidhFaraidh adalah peraturan undang-undang yang mengatur pembagian harta pusaka5. JihadJihad adalah segala bentuk aturan yang mengatur mengenai permasalahan perang, misalnya seperti harta rampasan perang, tawanan perang, dan lain sebagainya5. 1. Ibn Abbas mentafsiri QS. Az-Zumar / 28 : kalimat غير ذي عوج maknanya bukan mahluk.2. Hadits riwayat Abi Darda’, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
القرآن كلام الله غير مخلوق
“Al-Qur’an adalah kalam Allah bukanlah mahluk“.
Riwayat Baihaqi dari Anas bin Malik :
القرآن كلام الله ، وليس كلام الله بمخلوق
“Al-Qur’an adalah kalam Allah, dan kalam Allah bukanlah mahluk“.Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), maka mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, Sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zhalim". (QS. Al-Baqoroh: 145).
Sesungguhnya Al-Qur’an yang merupakan kalamullah adalah ilmu Allah -Ta’ala-. Barangsiapa yang menyangka bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, maka sungguh ia telah menyangka bahwa ilmu Allah adalah makhluk. Na’udzu billah min dzalik. [Lihat Al-Ushul allati Banaa alaiha Ahlul Hadits Manhajahum fid Da’wah ilallah (hal. 214), cet. Dar Adh-Dhiya’]6. Malik dan Shu `bah meriwayatkan dari` Adi bin Tsabit, yang diriwayatkan bahwa Al-Bara 'bin `Azib ra berkata," Nabi digunakan untuk membaca dalam salah satu Rak `AHS saat bepergian` At-Tin waz-Zaytun' (Surat At -Tin), dan aku tidak pernah mendengar seseorang dengan suara yang lebih bagus atau hafalan daripada dia.''Grup telah mencatat hadis ini dalam buku mereka.[بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ ] [بسم الله الرحمن الرحيم]In the Name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful. Dalam Nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.[وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ - وَطُورِ سِينِينَ - وَهَـذَا الْبَلَدِ الاٌّمِينِ - لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَـنَ فِى أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ - ثُمَّ رَدَدْنَـهُ أَسْفَلَ سَـفِلِينَ - إِلاَّ الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّـلِحَـتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ - فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ - أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَـكِمِينَ ] [والتين والزيتون - وطور سينين - وهذا البلد الامين - لقد خلقنا الإنسن فى أحسن تقويم - ثم رددنه أسفل سفلين - إلا الذين ءامنوا وعملوا الصلحت فلهم أجر غير ممنون - فما يكذبك بعد بالدين - أليس الله بأحكم الحكمين](1. By At-Tin and Az-Zaytun.) (2. By Tur Sinin.) (3. By this city of security.) (4. Verily, We created man in the best form.) (5. Then We reduced him to the lowest of the low.) (6. Save those who believe and do righteous deeds. Then they shall have a reward without end.) (7. Then what causes you to deny after this the Recompense) (8. Is not Allah the best of judges) (1. Oleh At-Tin dan Az-Zaytun.) (2. Oleh Tur Sinin.) (3. Dengan keamanan kota ini.) (4. Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik.) (5. Kemudian Kami dikurangi dia ke terendah yang rendah.) (6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Kemudian mereka akan mendapat pahala tanpa akhir.) (7. Lalu apa yang menyebabkan Anda menolak setelah ini pembalasan) (8. Apakah Bukankah Allah hakim yang terbaik)The Recitation of Surat At-Tin in the Prayer while traveling The Recitation of Surat At-Tin dalam salat saat bepergianMalik and Shu`bah narrated from `Adi bin Thabit, who narrated that Al-Bara' bin `Azib said, "The Prophet used to recite in one of his Rak`ahs while traveling `At-Tin waz-Zaytun' (Surat At-Tin), and I have never heard anyone with a nicer voice or recitation than him.'' The Group has recorded this Hadith in their books. Malik dan Shu `bah meriwayatkan dari` Adi bin Tsabit, yang diriwayatkan bahwa Al-Bara 'bin `Azib ra berkata," Nabi digunakan untuk membaca dalam salah satu Rak `AHS saat bepergian` At-Tin waz-Zaytun' (Surat At -Tin).

Rabu, 07 Oktober 2009

TUGAS AGAMA

Pertanyaan:

1. Bagaimana menurut kamu tentang manusia mahkluk yang sempurna?
2. Tuliskan maksud dan inti surah AT-TIN ayat 1-8!
3.Tuliskan ringkasan dari kandungan surah AT-TIN!
4.Tuliskan terjemahan dari surah AT-TIN ayat 1-8!
5. Tuliskan 1 dalil hadist tentang menuntu ilmu!
6. Tuliskan keutamaan mencari ilmu dan sebutkan tugas seseorang yang memiliki ilmu!

Jawaban:
(1)
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang bentuknya paling sempurna dibandingkan mahkluk lain. bentuk yang dimaksudkan bukanya hanya fisikmelainkan sempurna dalam segala potensinya.

manusia ditdak hanya diberi akal untuk berpikir,tetapi juga diberi potensi nafsu sehingga manusia mampu berkreasi untuk kehidupannya.
bagi Allah manusia yang sempurna adalah manusia yang menggunakan seluruh potensinya untuk beribadah kepada Allah.

(2)
Allah menegaskan melalui surah AT-Tin bahwa meskipun manusia hidup sampai ke usia tua dan pikun jika sebelum pikun mereka beriman dan beramal saleh, pahalanya akan tetap mengalir sampai ia meninggal dunia.



(3)
a.Ayat 1,2,3: "Tin" ialah tempat tinggal nabi Nuh.as. Yaitu kota damaskus yang banyak tumbuh pohon tin.
"Zaitun" ialah baitul Maqdis,tempat suci kedua umat islam yang di Yerusalem .
"Turisinin" artinya bukit sinai tempat nabi Musa as. menerima wahyu secara dari Allah SWT.
b. ayat 4 :
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang bentuknya paling sempurna dibandingkan mahkluk lain. bentuk yang dimaksudkan bukanya hanya fisikmelainkan sempurna dalam segala potensinya.
manusia ditdak hanya diberi akal untuk berpikir,tetapi juga diberi potensi nafsu sehingga manusia mampu berkreasi untuk kehidupannya.
bagi Allah manusia yang sempurna adalah manusia yang menggunakan seluruh potensinya untuk beribadah kepada Allah.
c. Ayat 5 dan 6: banyak manusia yang
menyimpang dan tidak mengerjakan ibadahnya, akan ditempatkan dalam neraka. orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya sampai ia meninggal dan menjadi ahli surga.
d. ayat 7 dan 8: Orang -orang yang tidak mau beriman dan beramal saleh akan mendapat balasan diakhirat. padahal mereka maha mengetahui bahwa Allah ad Hakin Yang Maha Adil.

(4)
Artinya
ayat 1 : Demi buah tin dan dan buah dan zaitun
ayat 2 : Dan demi bukit Sinai.
ayat 3 :Dan demi kota Mekkah yang aman
ayat 4 : Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
ayat 5 : Kemudian kami kembalikan dia ketempat serendah - rendahnya.
ayat 6 : Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya
ayat 7 : Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan hari pembalasan sesudah itu?
ayat 8 ; Bukankah Allah adalah hakim yang seadil-adilnya.

(5)
1.) Antara Ilmu dan Ibadah
Menuntut ilmu juga merupakan jenis ibadah. Namun ilmu merupakan jenis ibadah yang memiliki nilai dan kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan jenis ibadah lainnya. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

فَضْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ فَضْلِ الْعِبَادَةِ وَمِلاَكُ الدِّيْنِ الْوَرَعُ

“Keutamaan ilmu lebih baik dari keutamaan ibadah. Dan kunci agama adalah bersikap wara’ (meninggalkan sesuatu yang dikhawatirkan memudharatkan di akhirat, pen).” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar, Abu Nu’aim, Al-Hakim, dll, dari hadits Hudzaifah ibnul Yaman. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Qais bin’ Amr Al-Mula’i, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4214. Lihat pula Shahih Jami’ Bayan Al-‘Ilmi Wa Fadhlihi no. 27)


2.) Dan berkata pula Rabi’ bin Sulaiman Al-Muradi: Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

طَلَبُ الْعِلْمِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّلاَةِ النَّافِلَةِ

“Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah.” (Shahih Jami’ Al-Bayan, 31/48)


(6)
Keutamaan mencari ilmu ialah
seorang yang berilmu kemudian mengajarkan ilmunya, mendakwahkannya, hingga Allah memberikan hidayah kepada orang lain dengan sebab dakwahnya, maka menjadi salah satu amal jariyah baginya. Selama ada yang mengamalkan ilmunya tersebut, maka dia akan terus mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala walaupun dia telah meninggal. Berbeda dengan orang yang mengerjakan shalat sunnah dan semisalnya, tidak ada yang merasakan manfaatnya kecuali hanya dirinya sendiri.

Tugas yang memiliki ilmu (ulama) adalah menyebarkan ilmu yang baik kepada orang disekitarnya demi tujuan untuk beribadah kepada Allah swt.
Ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala ini menjelaskan demikian tingginya derajat dan kedudukan para ulama di atas yang lainnya. Dan merekalah orang-orang yang senantiasa mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan juga di kalangan manusia. Di dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشآءُ

“Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki.” (Yusuf: 76)







SMP NAMIRA-ISLAMIC SCHOOL MEDAN


SS